Dying Fetus
DUA
jempol pantas diacungkan untuk John Gallagher. Berkat gitaris
sekaligus vokalis yang tidak mengenal kata menyerah inilah, bendera
death metal Dying Fetus masih bisa berkibar sampai sekarang. Daya
juangnya benar-benar gila! Dia mampu membawa Dying Fetus melewati
masa-masa sulit selama empat tahun, sejak ditinggalkan semua
personilnya (Kevin Talley, “Sparky” Voyles, Vince Matthews - vokal)
pada 2001. Bahkan, ia mampu mempertahankan ciri khas liriknya yang
selalu mengangkat tema politik, hingga album terakhir bertajuk “Descend
Into Depravity” yang dirilis Relapse Records akhir 2009 lalu. Kini, ia
didukung Sean Beasley (bass) dan Trey Williams (drum). Dying Fetus
merupakan band death metal yang terbentuk pada 1991 di kota Upper
Marlboro, Maryland, Amerika Serikat. Lirik-lirik mereka berbicara
secara blak-blakan tentang sosial politik dan kritikan terhadap
beberapa kebijakan perang termasuk invasi Amerika Serikat ke Irak. Dan
selain berbicara tentang kebijakan perang, mereka juga mengkritik
orang-orang yang bertopengkan agama sebagai pembenaran, sifat
konsumerisme dan juga korporasi. Meski menemukan kesetiaan baru dalam
diri Sean Beasly sebagai bassist membuat Dying Fetus mencoba bertahan
dalam bentuk trio seperti yang mereka lakukan pada “Stop At Nothing” di
tahun 2003 yang juga menjadi album pertama pasca kekisruhan besar
dalam Dying Fetus, meski mereka juga sempat kedatangan Mike Kimball
sebagai gitaris kedua. Beasly kembali berada di band ini setelah sempat
memberikan posisinya pada Vince Matthews.Butuh empat tahun bagi Dying
Fetus untuk menunjukkan kembali kehebatannya. Mereka memainkan musik
death metal yang dipadu dengan beberapa bagian technical dan groovy
seperti pada ‘Purrification Through Violence’ (1996) melalui Pulverizer
Records. Gallagher akhirnya menemukan kembali jati diri Dying Fetus
melalui’War Of Attrition’ (2007). Kehebatan mereka memainkan musik
death metal yang tidak standard dan tetap pada lirik yang terkesan
perlawanan ataupun sayap kiri, mampu mengundang decak kagum. Ditahun
2009 mereka mengeluarkan album dengan tajuk "Descend Into
Depravity" yang sekaligus menjadi album penuh keenam mereka sejak
terbentuk di tahun 1991. Album ini juga menjadi debut bagi sang drummer
Trey Williams sejak menggantikan Duane Timlin pada Juni 2007 lalu.
Permainan drummer yang hengkang dari dari band brutal death metal
Severed Head ini, dicap sangat luar biasa dalam album ini dan menjadi
keberuntungan bagi Dying Fetus. “Descend Into Depravity” membawa
penggemarnya mengenang nomor-nomor lama namun dalam nuansa aransemen
baru dengan sound yang lebih futuris dan lebih tebal.Gallagher dan
kawan-kawan kembali meramu musik death metal dengan bagian-bagian
technical yang mungkin akan mengingatkan pada komposisi permainan
originalnya, seperti pada nomor ‘Ethos of Coercion’ yang kebetulan
menjadi pamungkas album ini. Selain itu masih ada ‘Conceived Into
Enslavement’ dan tentunya ‘Descend Into Depravity’ yang menjadi judul
album ini. Ditahun 2011 mereka mengeluarkan debut album terbaru nya yang
bertajuk "History Repeat". Dialbum ini mereka mencoba mengcover ulang
lagu lagu dari band band ganas dunia seperti, Cannibal Corpse, Napalm
Death dan band lain nya dengan versi ala mereka alhasil keluarlah album
tersebut. Di album ini kita seperti diingatkan lagi oleh album mereka
yang bertitle Grotesque Impalement di tahun 2000. Dan desas desus yang
beredar, album terbaru mereka akan keluar di tahun depan, jadi tidak
sabar, semoga bisa melihat mereka kembali di Indonesia tercinta ini! (ariapanca)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar